Tips memilih Gitar Bass

Alat Musik gitar bass ini memiliki kesulitan yang mungkin agak sulit tapi klo kita bisa teliti mungkin akan mudah dalam pemilihan.

Pemain bass memilih menggunakan bass dengan lima senar ataupun enam senar dikarenakan lebih luasnya range nada yang bisa dimainkannya. Bass bersenar enam jarang dipakai daripada bass bersenar empat dan bass bersenar lima. Biasanya bass bersenar enam ini banyak dipakai oleh pemain bass beraliran jazz, walaupun tidak dipungkiri pemain beraliran rock-pun ada juga yang memakainya, dikarenakan lebih luasnya range nada yang bisa dimainkannya.

Gitar bass listrik (biasa disebut Bass listrik atau bass saja) adalah Alat Musik senar yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar). Bobot dari bass sendiri idealnya lebih berat daripada Gitar electric biasa, hal ini dikarenakan senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi takanan pada "neck" (leher gitar). Selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar. Ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan ciello bass (yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera), electric bass (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band) serta "fretless" bass yang sama dengan electric bass tapi tidak ada fret(kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja fretless bass mirip dengan contra/ciello bass hanya saja berbentuk gitar electric.

1. Senar dan tuning

* Empat senar
Biasanya di-tune "G-D-A-E", "G-D-A-D", "G-D-G-D", "D-A-E-B", "F-C-G-D" atau "F-C-G-C"

* Lima senar
Biasanya di-tune "G-D-A-E-B" tapi terkadang "C-G-D-A-E".

* Enam senar
Biasanya di-tune "C-G-D-A-E-B" atau "B-G-D-A-E-B", walaupun "E-B-G-D-A-E" juga suka dipakai.

Tuning di atas diurutkan berdasarkan nomor senar (senar 1, senar 2, dan seterusnya), dimana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass (senar yang paling tipis).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Memilih Gitar Bass Berdasarkan Senar


Berikut ini adalah tips bagi anda yang ingin membeli atau memilih beberapa jenis bass berdasarkan jumlah senarnya. Setiap jenis Alat Musik, memiliki range atau jangkauan nada. Begitu juga pada instrument bass. Jangkauan nada yang dihasilkan dari instrumen bass dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Pertama, adalah jumlah dari fretboard yang terdapat pada Instrumentbass. Semakin banyak jumlah fretboard pada bass, semakin banyak pula jangkauan nada yang dihasilkan oleh bass tersebut. Jumlah fret dari instrument bass biasanya berjumlah 22 fret atau 24 fret, tetapi ada beberapa bass yang fretnya hanya berjumlah 20, misalnya pada bass Fender Precission classic. Ada juga beberapa bass yang jumlah fretnya lebih dari 24 fret, misalnya yang terdapat pada bass Tune Maniac, yang fretnya berjumlah 25.

Kedua, adalah jumlah senar yang terdapat pada Instrument bass. Dalam hal ini, Bass gitar dibagi menjadi beberapa menurut jumlah senarnya, yaitu:

4 Senar
Bass standar dengan konfigurasi tuning open string: E A D G (dari rendah ke tinggi).
Senar
Sama seperti bass standar 4 senar, hanya saja terdapat tambahan senar B rendah di atas senar keempat (senar E). Konfigurasi tuning open stringnya: B E A D G. Bass dengan 5 senar biasanya digunakan untuk menjangkau nada yang lebih rendah dari bass standar.
Senar
Sama seperti bass 5 senar, hanya saja terdapat tambahan senar C tinggi di bawah senar pertama (senar G). Konfigurasi tuning open stringnya: B E A D G C. Bass dengan 6 senar biasanya digunakan untuk
menjangkau nada yang lebih rendah dan lebih tinggi dari bass standar.
Senar
Bass dengan senar lebih dari 6 mungkin sangat jarang kita jumpai. Untuk bass dengan 7 Senar, konfigurasi tuning open stringnya: B E A D G C F. Sama seperti bass 6 senar, hanya saja terdapat tambahan senar F tinggi di bawah senar G. Bass 7 senar fungsinya sama dengan bass 6 senar, hanya saja dalam bass ini nada tingginya dapat lebih ter “ekploitasi”.Bass seperti ini diproduksi oleh Conklin, yang merupakan spesialis pembuat bass custom.  
Senar
Bass ini mempunyai konfigurasi tuning sama dengan bass standar 4 senar, hanya saja pada tiap – tiap senarnya digandakan dengan senar yang nadanya satu oktaf lebih tinggi.
10 Senar
Mempunyai konfigurasi tuning sama dengan bass standar 5 senar, hanya saja pada tiap – tiap senarnya juga digandakan dengan senar yang nadanya satu oktaf lebih tinggi.
12 Senar
Memiliki konfigurasi tuning sama dengan bass standar 4 senar, tetapi pada tiap senar dirangkap 3, dengan 2 senar yang satu oktaf lebih tinggi atau 1 senar dengan oktaf tinggi + satu senar lagi dengan nada kelimanya (E dengan B, A dengan E, D dengan A, dan G dengan D). Termasuk bass langka, diproduksi oleh Hamer dan Warwick.
Beberapa pemain bass professional masih mengandalkan bass 4 senar sebagai senjata andalannya (Marcus Miller, Jaco Pastorius, Flea, Arya Setyadi, dll). Tetapi, ada juga sebagian pemain bass lain yang lebih memilih bass multistring (bass senar ganda), dan menjadikannya ciri khas dalam permainan mereka.

Contoh pemain yang menggunakan bass 5 senar, antara lain: Nathan East, pemain session player yang petikan bassnya banyak mengisi album - album musisi ternama, dan Stanley Clarke, yang juga menciptakan tehnik slap and pop yang kemudian dikenal sebagai funky thumb . Untuk musik rock ada nama – nama semacam Jason Newsted         (Metallica), Dave Ellefson (Megadeath), dan Rex Brown.
Sedangkan, bass 6 senar merupakan “senjata andalan” bagi beberapa pemain bass, seperti John Pattitucci, dan John Myung (Dream Theater). Ada kalanya bass 6 senar masih dirasakan kurang, Jika bass lima, enam, dan tujuh senar dimaksudkan untuk menjangkau nada lebih rendah atau lebih tinggi, maka bass Multistring dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan suara nada ganda.
Bass semacam itu adalah bass delapan senar yang pada mulanya dimainkan oleh John Paul Jones (Led Zeppelin) untuk mendapatkan bunyi seperti bass dan rhytm gitar yang dimainkan secara bersamaan. Hal ini dibutuhkan oleh band tersebut karena mereka hanya mempunyai seorang pemain gitar yang akan berhenti memainkan rhytm saat ia bermain lead gitar/solo. Begitu pula dengan bass yang memiliki sepuluh senar, fungsinya juga menghasilkan bunyi seperti bass dan rhytm gitar yang dimainkan bersamaan. Kadang, fungsi itu belum cukup, karena bunyi rhytm gitar yang dihasilkan hanya terdiri dari satu nada. Sedangkan, jika ingin menyamai rhytm gitar sesungguhnya, suara yang dihasilkan minimal adalah 2 nada (dengan memainkan power chord).

Maka, pemain bass macam Doug Pinnick (King’s X) pun memakai bass dua belas senar yang punya suara seperti bass yang dimainkan berbarengan dengan rhytm gitar yang memainkan power chord. Sama seperti Led Zeppelin, king’s X pun hanya punya seorang pemain gitar, jadi Doug punya alasan yang sama dengan John Paul Jones dalam menggunakan bass multistring. Terlepas dari beberapa jenis bass diatas, bagi kita para pemula atau pemain bass menengah, sebaiknya perlu diperhatikan lagi fungsi dan kebutuhan dari bass yang akan kita pilih. Kita harus menyesuaikan fungsi bass terhadap kebutuhan musik yang kita mainkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Mengenali Tipe Gitar Elektrik

Bagi yang belum mengenal Alat Musik ini yaitu gitar elektrik, tulisan berikut dimaksudkan untuk membantu Anda mengenali tipe gitar dilihat dari bagian-bagiannya seperti tipe bodi (solid, hollow, semi-hollow), scale length, pick-up hingga tipe tremolo yang terpasang. Dengan melihat bagian-bagian tersebut, kita dapat mengenali karakter gitar tersebut, dengan demikian akan lebih mudah untuk menentukan gitar seperti apa yang kita inginkan dan kita butuhkan untuk permainan kita. Namun perlu diperhatikan bahwa tulisan berikut tidak menjelaskan tentang anatomi dari gitar elektrik (misalnya nut, headstock, fret, dll)


1.Bodi Gitar

Pada umumnya, jika dilihat dari model bodinya, terdapat 3 tipe gitar elektrik, yaitu Solid Body Guitar, Hollow Body dan Semi-Hollow Body. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing tipe tersebut;

Solid Body
Ini adalah tipe gitar elektrik yang paling umum digunakan. Gitar ini memiliki bodi yang utuh tanpa ada rongga.

Hollow Body
Ini adalah tipe Gitar elektrik dimana pada bodi gitar terdapat rongga seperti pada gitar akustik. Ini dimaksudkan untuk memberi ‘citarasa’ gitar akustik, atau lebih mudahnya ini adalah gitar akustik yang diberi pick-up. Biasanya gitar-gitar ini digunakan oleh musisi-musisi jazz, pop dan blues.

Semi-Hollow Body
Gitar tipe ini memiliki rongga pada bagian atas dan bawah gitar, mirip seperti gitar Hollow Body. Yang membedakan adalah, pada bagian tengah gitar ini masih terdapat kayu padat, sehingga bodi gitar tidak sepenuhnya berongga. Pada bagian kayu padat ini biasanya diletakkan pick-up.

 


2. Scale Length 

Ini adalah sebutan untuk jarak antara Bridge hingga Head-Nut. Ukuran yang banyak digunakan adalah 25,5” (648mm), 24,75” (729 mm) dan 25”(635mm). Berikut penjelasan singkat dari ketiga skala tersebut;
25,5”
Ini adalah ukuran yang digunakan pada Fender Stratocaster dan Telecaster. Suara pada gitar dengan skala ini biasanya cenderung ke arah ‘treble’ dengan tegangan senar yang tinggi.
24,75”
Pada skala ini, tegangan senar tidak terlalu tinggi, sehingga memproduksi suara yang lebih ‘ngebass’. Skala ini banyak diadopsi untuk gitar Gibson dan Les Paul.
25”
Dari referensi menyebutkan, gitar dengan skala ini lebih mudah untuk dimainkan. Biasanya digunakan pada gitar PRS.


3.Pick-Up
 Pada Alat Musik Ini adalah bagian yang membedakan gitar listrik dari gitar akustik. Pick-up berfungsi untuk menangkap getaran senar dan memprosesnya sesuai dengan karakter pick-up. Ada dua model pickup yang paling umum digunakan pada gitar listrik, yaitu single coil dan tipe humbucker. 

Berikut adalah penjelasannya;

Single Coil
Sesuai namanya, pickup ini menggunakan satu batangan magnet yang dikelilingi kawat halus. Jenis ini adalah yang pertama digunakan pada Gitar listrik. Tipe sound yang dihasilkan cenderung ‘vintage’, melengking dan ‘renyah’. Pabrikan Fender banyak menggunakan single coil pada gitar-gitarnya. Biasanya gitar dengan pick-up ini banyak digunakan oleh musisi-musisi rock ‘old school‘.

Humbucker
Tipe pick-up ini menggunakan dua buah kumparan yang dipasang berlawanan. Sound yang dihasilkan cenderung bulat, lebih berat dan nge-bass. Biasanya digunakan pada musik-musik modern dan rock metal.

4. KAYU

Nah, ini bagian yang juga penting untuk dipertimbangkan saat membeli Gitar listrik. Walau sebenarnya yang paling berperan untuk menghasilkan sound adalah dari tipe pick-up, namun bahan kayu pembuatnya juga tidak bisa dikesampingkan. Kayu ini yang berperan dalam menentukan ‘sustain’ dari nada, atau dengan bahasa yang lebih mudah adalah jenis kayu ini menentukan berapa lama senar akan bergetar. Untuk gitar yang beredar secara global ada 4 bahan kayu yang biasanya digunakan, yaitu Maple, Mahogany, Rosewood dan Ebony. Berikut penjelasan singkatnya;

Maple
Digunakan untuk membuat neck, fretboard dan bodi bagian atas dari gitar. Biasanya gitar-gitar terbaik dibuat dari kayu ini.

Mahogany
Karena sifatnya yang keras dan kuat, banyak digunakan pada bagian belakang bodi gitar, namun kayu ini juga bagus untuk mempertahankan ‘sustain’ dari senar.

Rosewood
Rosewood pada umumnya banyak digunakan pada bagian fretboards.

Ebony
Kayu ini juga umum digunakan pada bagian fretboards, walau penggunaannya tidak sebanyak Rosewood.
Beberapa pengrajin lokal tanah air sebenarnya telah mencoba berinovasi dengan menggunakan kayu-kayu setempat yang banyak dijumpai di Indonesia. Namun, tentang hal ini akan dibahas lain waktu.

Bridge & Tremolo

Dari Instrument Musik ini ada bagian yang sering luput dari perhatian. Sebenarnya bagian inilah yang paling banyak mengalami inovasi. Gunanya adalah untuk menghasilkan nada dengan cara merubah tegangan senar. Tipe permainan gitar Anda nanti juga akan dibatasi oleh tipe bridge dan Tremolo yang Anda pilih.  Walau variannya sebenarnya banyak, namun berikut ini akan ditulis 4 yang paling banyak digunakan saja, yaitu;

> Tune-o-Matic Bridge


Ini banyak digunakan pada gitar keluaran Gibson. Tipe ini bisa diseting untuk tinggi rendah senar.





> Locking Tremolo

Didesain oleh Floyd Rose, banyak ditemukan pada gitar-gitar keluaran Ibanez. Anda bisa memainkan Tremolo ke bawah dan ke atas untuk menghasilkan nada yang berbeda (up-down bend).

> Bigsby

Didesain oleh Paul A. Bigsby, sebenarnya ini adalah versi awal untuk Locking Tremolo sebelum disempurnakan oleh Floyd Rose. Tipe tremolo ini banyak ditemukan di gitar-gitar dengan Hollow Body.




> Fender Synchronized Tremolo
 Tremolo ini memiliki mekanisme yang lebih baik dari Bigsby namun memainkannya tidak se-fleksibel Locking Tremolo, hanya digunakan untuk up-bend saja. Biasa digunakan pada Fender Stratocaster.
Nah, semoga tulisan singkat diatas dapat membantu Anda dalam memilih tipe Gitar listrik yang Anda inginkan sehingga sesuai dengan musik dan karakter permainan Anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Alat Musik Yang Terlupakan

Sebagai  bagian dari rumpun melayu, Provinsi Jambi kaya dengan khasanah peninggalan budaya. Alat Musik tradisional salah satunya. Meski tak lagi popular, tetap saja ada segelintir orang yang masih kerap menggunakan alat musik ini dalam pertunjukan. Memang kebanyakan mereka tak lagi muda.Azhar MJ selalu menyertakan alat musik tradsional Jambi dalam setiap pertunjukan. Dia juga tergabung dalam kelompok Mindulahim yang memang identik dengan khasanah melayu.
Menurutnya, alat musik tradisional Jambi memiliki kekhasan meski dari segi bentuk mirip dengan alat musik dari daerah lain maupun alat musik modern. “Bedanya itu di nada. Kalau secara umum nada itu do re mi fa so la si do. Kalau nada Jambi hanya lima yakni do, re, mi, so, la,” ujarnya saat ditemui di Taman Budaya Jambi.
Untuk jenis Alat Musik tradisional, kata Azhar sebagian besar ditabuh atau dipukul. Seperti gendang. Biasanya terbuat dari kulit. Bentuknya bermacam-macam. Alat musik lainnya yakni rebana sike, gendang melayu, merwis, rebana renduk, kompangan, dan bedug. “Cara menggunakannya beda-beda. Kompangan misalnya dengan cara dipegang, gendang melayu dipangku, tapi ada juga yang didudukkan saja,” ujarnya.
Kemudian, ada juga alat tabuh yang terbuat dari perunggu. Jenis juga beragam. Bentuknya seperti gong. Kalau di Mandiangin, Kabupaten Sarolangun disebut kromong, ada juga yang dikenal tetawak dan canang. “Ini juga dikenal di Sabak (Muarasabak, Tanjab Timur) dan Kota Jambi,” katanya.
Canang merupakan alat musik idiofon dari perunggu yang terdapat di Jambi. Canang terdiri atas 4-5 alat berbentuk bonang dengan garis tengah antara 30 dan 40 cm. Alat ini diletakkan berjejer di atas kerangka kayu atau rentangan rotan. Sebagai pemukul, digunakan sepotong kayu atau rotan. Sepasang canang dapat dimainkan oleh satu orang, adakalanya dimainkan oleh dua orang.
Sementara, tetawak merupakan sejenis alat musik berbentuk gong. Alat ini dibuat dari perunggu dengan ukuran yang lebih kecil dari gong dan ditabuh dengan alat pukul khusus seperti penabuh gong. Tetawak di Jambi bergaris tengah 35 sampai 40 cm. cara menabuhnya mirip dengan cara menabuh gong.
Kemudian yang terbuat dari kayu, ada Alat Musikkelintang. Cara memainkannya dengan dipukul mengginakan stik terbuat dari kayu. Kelintang dipangku di atas kaki sambil berselonjor. Untuk alat tiup, ada sulit yang terbuat dari bambu. Jenisnya, ada seruling yang ditiup dari samping dan serdam yang ditiup lurus. Ada juga cangor.
Azhar mengatakan, alat-alat musik tradisional ini tak lagi sering digunakan. Kecuali rebana dan kompangan. Kompangan sering digunakan karena masih dipakai saat pernikahan. “Sementara yang lainnya jika ada pertunjukan resmi saja,” ujar pria kelahiran 24 Agustus 1961 ini.
Orang yang bisa memainkannya pun tak lagi banyak. Generasi muda tak begitu tertarik untuk mempelajarinya. Meski di TBJ tetap ada sanggarnya. “Kebanyakan menekuni seni tari, teater,” lanjut alumni Akademi Seni Drama dan Film Yogyakarta itu. Memang, dari TBJ sendiri masih ada beberapa pelajar yang tertarik latihan alat musik tradisional. “Tapi jumlahnya paling belasan orang saja,” kata Azhar yang juga staf TBJ.
Hal senada dikatakan Erie Argawan. Pria spesialisasi gendang ini mengaku tidak ada upaya mengenalkan generasi muda terhadap alat musik tradisional Jambi. Maka seiring waktu, alat musik ini akan hilang dengan sendirinya. “Karena rata-rata pemainnya sudah tua,” ujar pria yang tergabung dalam grup Sekintang Dayu.
Karenanya, dia berharap ada upaya dari pemerintah untuk melestarikan budaya ini dengan memasukkan materi alat musik tradisional Jambi dalam muatan lokal di sekolah. Dengan begitu, katanya, anak-anak muda bisa mengenali khasanah budayanya sendiri. “Sehingga seni musik tradsional Jambi tetap ada. Ini juga bisa melatih otak kanan anak dan wawasan anak terhadap alat musik itu sendiri,” ujarnya. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Mengenalkan Alat Instrumen Asli Indonesia

Begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu Alat Musik / Instrumen perkusi, petik dan gesek


Instrumen Musik Perkusi

Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa Instrumen Musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.





Instrumen Musik Petik

Kecapi adalah Alat Musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya.
Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.





Instrumen Musik Gesek.

Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis.






Instrumen Musik Tiup

Suling adalah instrumen Musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Tarompet, serompet, selompr

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Cara Kerja Tremolo Pada Alat Musik Gitar

Ada 2 cara ntuk merubah tinggi rendah nada suara khususnya pada Instrument Musik gitar. Pertama dengan menggunakan rangkaian elektronik efek gitar (whammy, tremolo, dsb). Kedua dengan mengencangkan dan mengendorkan senar gitar secara manual yaitu dengan alat tremolo.
Bagi yang sudah mengetahui tremolo mungkin gampang diluar kepala memahami seluk beluk alat tremolo, tapi bagi yang masih awam mungkin rada bingung tentang kinerja tremolo. Jika anda ingin mendalami tremolo silahkan baca artikel tentang tremolo sebelumnya di oksida.com ini saya sudah banyak mengupas tentang tremolo. Diartikel ini saya ingin membahas tentang cara kerja tremolo pada gitar.

Pelajaran pertama yang harus anda ingat adalah:

string tension = spring tension

maaf menggunakan bahasa asing, karena memang rata2 istilah-istilah pergitaran juga distandartkan dari Alat  Musik ini berasal. Jadi jika pergi kemanapun nama-nama dan istilahnya gampang dimengerti oleh banyak kalangan. Oke… apa itu string tension = spring tension. Dalam bahasa Indonesia yakni “tegangan senar gitar = tegangan per(pegas) gitar”.
Pada gitar yang ada tremolonya, ada 2 alat yang perlu kita perhatikan, yakni. Pada permukaan gitar akan kita dapati tali gitar terpasang di alat tremolo, dan pada bagian bawah terdapat per atau pegas sebagai penahan tarikan tali gitar (search di oksida.com jika ingin menggetahui bagian-bagian tremolo). Dalam artian diatas berarti kekencangan tali gitar akan berpengaruh terhadap kekencangan pegas. Perhatikan gambar dibawah ini:


bagan I           : Keadaan awal atau titik imbang / zero point. Tegangan senar = Tegangan pegas
bagan II          : Posisi senar gitar kencang atau gagang tremolo kita turunkan. Berarti tegangan senar > tengangan pegas
bagan III        : Posisi senar gitar kendor atau gagang tremolo kita naikkan. Berarti tegangan senar < tegangan pegas

 

 

Cara Setting Tremolo

Ada berbagai macam alat tremolo yang didesain saat ini, anda tinggal memilih yang anda perlukan, karena semakin era bertambah, semakin banyak diluncurkan produk-produk baru dengan inovasi yang semakin bagus. Saya tidak bisa menyarankan produk mana yang paling bagus jika anda ingin membeli tremolo, saran saya selidiki dulu sebelum membeli, sesuaikan dengan kebutuhan yang anda.
Cara penyetinganan ada beraneka ragam, tergantung tremolo apa yang anda miliki, karena tremolo sekarang ini banyak tercipta alat tambahan dibagian tremolo agar tremolo bisa lebih stabil. Namun secara garis besarnya atau intinya, hal fatal yang mempengaruhi kinerja tremolo adalah dibagian per atau pegasnya, karena sampai saat ini saya juga belum menemukan tremolo yang tidak memakai pegas sebagai penolak tegangan senar. Perhatikan gambar dibawah


Cara penyetingan Tremolo sangat mudah yaitu dengan cara mengencangkan atau mengendurkan baut pada claw hook (search di oksida.com jika tidak tahu ‘claw hook’). Perhatikan gambar dibawah



Jika posisi tremolo terlalu naik (lihat di bagan II gambar paling atas) putar sekrup yang menempel di claw hook searah dengan jarum jam atau kekanan. Maka claw hook akan maju dan menarik pegas atau per hingga posisi tremolo yang naik dapat ditarik turun.



Jika posisi tremolo turun kebawah (lihat di bagan III gambar paling atas) putar sekrup yang menempel di claw hook berlawanan dengan jarum jam atau kekiri, sehingga claw hook mundur dan mengendurkan pegas sehingga besi tremolo bisa tertarik keatas oleh tegangan senar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments