Pengaruh Antara Lagu Anak Klasik dan Modern

Anak-anak juga membutuhkan Musik seperti orang dewasa. Jika dahulu, mereka selalu mendendangkan lagu klasik semacam lagu daerah. Kemudian pada era tahun 90-an, muncul lagu anak populer macam “Aku Cinta Rupiah”,”Nyamuk Nakal” atau “Cit Cit Cuit” yang sangat digemari anak-anak kala itu. Beberapa lagu lama namun berbau modern itu yang secara nyata sudah berhasil menggeser posisi lagu klasik.


Perkembangan lagu anak klasik seakan mandeg sampai disini. Banyak anak yang lebih suka mendengarkan Musik Pop, rock atau yang seperti sekarang ini yaitu musik melayu. Sementara lagu klasik yang sederhana macam “Pelangi-pelangi” hanyalah menjadi bagian dari ibu rumah tangga yang sedang mengajari anak balitanya.

Apa kiranya yang menyebabkan pergeseran minat tersebut? Sudah pasti kemajuan teknologi. Sekarang ini banyak sekali alat musik modern yang beredar di masyarakat seperti gitar, piano, drum atau biola. Khusus untuk Alat Musik modern itu, sudah tentu lebih cocok jika digunakan untuk mengiringi lagu modern. Selain itu, ketika anak-anak belajar menggunakan alat modern itu, guru musik mereka juga pasti menggunakan lagu anak terbaru sebagai media. Dengan kenyataan yang seperti ini, sudah pasti anak lebih menyukai lagu modern ini.

Lagu anak klasik sebenarnya mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan lagu modern. Liriknya yang sederhana bisa dijadikan sebagai alat untuk merangsang pertumbuhan anak. Selain itu, lagu lama dengan aliran klasik juga tidak perlu alat musik pengiring yang mahal macam gitar, cukup diiringi dengan tepuk tangan. Pesan yang disampaikan juga menyangkut kebaikan, kasih orang tua atau tentang lingkungan. Semua bahan pelajaran yang bisa disampaikan ke anak-anak tanpa susah payah.

Namun tentu saja anak tidak bisa dipaksakan. Lagu klasik tetap lagu klasik, mempunyai penggemar tersendiri. Kehadiran Aliran Musik modern juga membuat banyak aransemen musik klasik yang dikemas dengan sangat menarik. Hal ini juga bermanfaat, karena anak-anak masih tetap mendapatkan lagu dengan nilai moral yang sama. Untuk itu, lagu klasik atau pun lagu modern yang disukai oleh anak Anda, itu bukanlah masalah asalkan nilai moral yang ia dapat dari lagu itu mengajarkan kebaikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Mengenal Tradisi Musik Ghul Ghul Dari Indonesia

Kalau anda mengunjungi salah satu desa di wilayah kecamatan Lenteng timur, kabupaten Sumenep maka anda akan menyaksikan atraksi tersebut. Para pecinta musik ini tergabung dalam sebuah Group Musikdan menamakan instrumentalia yang mereka mainkan dengan nama  Alat Musik Ghul-Ghul Konon nama Instrumen Musik ini diambil dari kata Ghul-Ghul, yaitu kependekan kata gul-onggulen, yakni benjolan yang ada di punggung (punuk) sapi. Namun ada yang mengatakan bahwa, nama Ghul-Ghul diambil dari nama salah satu alat musik berbentuk gendang. Gendang yang dipakai dalam instrument musik ini mempunyai bentuk sangat spesifik dan unik. Keunikannya terletak di bagian tengah gendang, yaitu dengan bentuk menggelembung besar.


Pada awal keberadaannya, Instrumen Musik Ghul-Ghul didominasi oleh Alat Musik Ghul-Ghul (gendang). Namun dalam perkembangannya, permainan musik ini memasukkan berbagai alat musik lainnya. Ternyata perkawinan dari berbagai alat musik tersebut mampu menghasilkan komposisi irama yang lebih kaya, serasi dan selaras. Adapun alat musik lainnya yang dimasukkan dalam musik instrumen ini berasal dari alat musik tiup maupun alat musik pukul.
Adapun komposisi dalam setiap permainan, posisi para pemain disesuaikan dengan kondisi dan situasi lokasi yang ada. Alat Musik yang lebih kecil dijejer bagian depan dalam bentuk setengah lingkaran, disusul alat-alat yang lebih besar dibelakangnya, dan ada yang ditempatkan di kursi. Dengan demikian, para pemain bebas mengekspresikan irama yang dimainkan dalam bentuk irama tubuh. Dalam setiap pementasan biasanya para pemain menggunakan seragam yang sama, pakaian kebesaran khas Madura dan semua atribut serta aksesoris yang spesifik Madura.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

MUSIK ANSAMBEL

Pada zaman dahulu, orang menciptakan   Musik  semata-mata untuk kepentingan upacara ritual, yaitu sebagai pengantar doa kepada dewa atau sesuatu yang mereka percayai. Musik yang mereka ciptakan, belum menggunakan alat-alat musik sebagaimana kita ketahui saat ini.

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, Alat Musik mengalami perubahan. Sebelumnya, orang yang hanya memanfaatkan tubuh sebagai alat musik dan hanya bersifat ritmis.
Musik merupakan napas bagi kehidupan semua orang. Musik mampu menyatukan berbagai perbedaan yang ada di antara manusia. Bahkan, musik mampu menjadi media komunikasi di antara semua lapisan masyarakat tanpa memperdulikan perbedaan harkat dan martabat.
Perkembangan yang terjadi pada musik saat ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan tatanan kehidupan manusia. Musik saat ini tidak lagi dijadikan sarana peribadatan, tetapi sudah menjadi sarana hiburan dan pendidikan. Musik saat ini telah menjadi sesuatu yang universal dan dapat dinikmati semua orang.

MEDIA KOMUNIKASI MELALUI MUSIK

  1.    Musik sebagai sarana peribadatan
Di beberapa daerah di Indonesia, musik sangat menyatu dengan kehidupan masyarakat. Masyarakat suatu daerah sangat menjungjung tinggi, memelihara, dan menghormati nilai-nilai yang terkandung di dalam musik. Dengan demikian, musik suatu daerah dapat lestari hingga saat ini.
Masyarakat Sunda, khususnya dalam tradisi bercocok tanam padi, melakukan ritus-ritus untuk memuliakan dan menghormati Dewi Padi atau Dewi Sri. Angklung merupakan salah satu Alat Musikbunyi-bunyian yang kadang-kadang disertai dengan nyanyian merupakan salah satu sarana untuk menghormati Nyi Pohaci Sangyang Sri.
Angklung sebagai ritus dari penanaman padi masih digunakan oleh orang sunda yang berdiam di pedal aman, seperti di ciptarasa (tergabung dalam kesatuan Banten Kidul), Kabupaten Sukabumi, Cipining (bogor), cijulang (Ciamis), Sanding (garut), dan Arjasari (Bandung).
2.    Musik sebagai sarana pendidikan
Awalnya, musik hidup dan berkembang di lingkungan nonformal. Masyarakat luas yang memiliki kepedulian dan kepentingan tertentu berusaha melestarikan musik. Untuk lebih melestarikannya masyarakat menjadikan musik sebagai bagian dari bidang pendidikan. Dengan begitu para generasi penerus memiliki wawasan budaya dan sikap kreatif untuk menghargai karya - Karya Musik, baik dari para seniman lama atau baru.
Alat-alat musik yang kerap diajarkan cara memainkannya disekolah-sekolah formal, antara lain recorder, suling, calung, pianika, keyboard, kecapi, gendang, gitar, angklung, serta gandelan.
3.    Musik sebagai sarana hiburan
Musik sebagai sarana hiburan biasanya kita temukan pada perayaan pesta pernikahan, khitanan, pesta rakyat, dan sebagainya. Musik tersebut sipatnya menghibur para penonton. Karena itu kadang-kadang kualitas musiknya kurang baik. Misalnya kualitas tidak penting, yang penting musik dapat mengikuti selera penonton. Dan akhirnya, penonton puas melihat pagelaran musik. Sebagai contoh kesenian angklung, menjadi salah satu hiburan masyarakat yang digelar disanggar seni “Saung Angklung Udjo” yang dahulu dipimpin oleh Bapak Udjo Ngalagena.

B.    BENTUK SAJIAN

Dalam suatu pagelaran Musik, penonton akan melihat penyajian Alat Musik.
1.    Permainan tunggal atau konser tunggal ialah bentuk permainan musik yang disajikan seorang pemain dengan satu/beberapa alat musik.
2.    Permainan bersama atau ansambel ialah bentuk permanian musik yang disajikan beberapa orang atau sekelompok orang dengan sejumlah alat musik, baik alat musik sejenis maupun alat musik berbeda.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kedua bentuk penyajian musik ialah:
1.    Jumlah pemain musik (musisi)
2.    Jumlah Alat Musik
3.    Luas gedung (tempat pertunjukan)
4.    Konteks pagelaran


C.    JENIS SUMBER BUNYI ALAT MUSIK


Ada beberapa cara seseorang dapat memainkan alat musik agar alat musik mengeluarkan suara yang bagus. Cara memainkan alat musik, antara lain dengan ditiup, digesek, dipetik, dan dipukul.
1.    Alat musik tiup, misalnya recorder, terompet, dan harmonica.
2.    Alat musik gesek, misalnya biola, selo, dan rebab.
3.    Alat musik petik, misalnya gitar, mandolin, dan kecapi.
4.  Alat musik pukul, misalnya untuk alat musik pukul bernada yaitu gamelan, calung, dan kolintang. Sedangkan untuk alat musik pukul tidak bernada seperti tamborin, rebana, dan gendang.


D.    FUNGSI ALAT MUSIK


Alat musik juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yaitu:
1.    Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik bernada yang dapat difungsikan sebagai pembawa alur melodi atau rangkaian melodi. Contoh alat musik ini adalah flute, harmonica, dan seksofon.
2.    Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada, alat ini difungsikan sebagai pembawa irama sehingga karya musik yang dimainkan dapat stabil. Contoh alat musik ini adalah gendang, tamborin, dan triangle.
3.    Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis adalah alat musik yang dapat menghasilkan paduan akor secara harmoni. Contoh alat musik ini adalah gitar, piano, dan akor deon. Alat musik ini difungsikan untuk mengiringi lagu.


E.    MEMAINKAN ALAT MUSIK


Memainkan alat musik hendaknya dilaksanakan sebaik mungkin. Pelatihan yang baik bukan berarti jumlah pelatihannya sering, melainkan pelatihan yang teratur dan berkualitas. Kualitas permainan ialah apabila kita melakukan kesalahan, kita menganalisis masalah tersebut dan langsung memperbaikinya. Selanjutnya, kita mengulangi terus pelatihan kita sampai benar-benar tidak ada kesalahan.


F.    BERLATIH MUSIK DENGAN ALAT MUSIK RITMIS


Alat musik ritmis ialah alat musik yang dapat memberikan atau mengeluarkan irama tertentu ketika dimainkan bersama-sama. Untuk memainkan alat musik ini, kita memerlukan notasi ritmis.
Notasi ritmis adalah notasi yang digunakan dalam pagelaran musik ansambel. Notasi ritmis dapat berupa notasi blok, notasi gambaran, atau berupa tanda-tanda tertentu. Pemakainan notasi bergantung pada komposer dalam menuliskan notasi sehingga notasi dapat mempermudah para musisi dalam memainkan suatu karya musik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Alat Musik Bambu Gesek Asal Depok

Depok, merupakan kota yang kini sedang dalam perkembangannya, dan sejak dahulu telah diketahui sebagai salah satu daerah penghasil bambu guna memenuhi permintaan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. Sebagai salah satu kota dengan aneka budaya masyarakatnya, yang merupakan pendatang dari berbagai daerah dalam meniti perkembangannya sebagai kota yang baru berdiri di antara kota Jakarta dan Bogor dengan segala eksistensinya. Dengan perkembangan yang pesat, kota Depok telah banyak melahirkan tokoh  budayawan, sastrawan seperti misal WS Rendra, dan masih banyak lagi yang bermukim di kota ini hingga seniman dengan berbagai kreatifitasnya. Namun sampai saat ini belum memiliki budaya khas, yang dapat dijadikan ciri dan atau symbol daerah, tak ubahnya daerah lain yang pada umumnya telah memilki kekhususan budayanya.
Alat Musik Bambu Gesek (Basek), terbuat dari bahan bambu hitam (wulung), yang kini masih banyak tumbuh di wilayah Depok. Merupakan hasil kreatifitas seniman yang sejak kecil telah bermukim di Depok, dan alat musik tersebut telah digelutinya sejak tahun 1996. Tentunya mengalami proses yang panjang dalam perkembangannya,  baik bentuk, ukuran hingga nada-nada yang sesuai untuk alat tersebut. Menurut Joko Suranto (35 th) si pencipta, alat musik dengan panjang sekitar 75 cm tersebut telah memiliki empat model dengan aneka variasi  guna menarik perhatian, baik sebagai benda seni maupun sebagai benda hias atau souvenir dari bahan bambu wulung. Hasil kreatifitas tersebut telah melalui uji coba dalam pentas di berbagai tempat dan acara. Aneka Jenis Musik dari klasik hingga pop dapat dimainkan oleh Joko dengan baik, dari irama lembut menyayat hingga cepat dan dinamis dalam berkolaborasi dengan alat musik guitar.  Bambu Gesek memang mirip dengan alat musik Biola dan Rebab, memiliki tiga buah senar, dimainkan dengan cara menggesek, namun memiliki nada dasar yang berbeda dari keduanya, dan Basek berada di antara keduanya, sehingga suara dan nadanya mampu menyesuaikan kedua Alat Musik tersebut (biola dan rebab).

Acara pembukaan pertemuan Bakohumas tersebut diisi oleh Sanggar Joker Basek Group, yang menampilkan Joko sebagai pencipta sekaligus pemain Bambu Gesek, bersama ketiga anak didiknya menyuguhkan sebuah lagu ciptaannya dengan judul Hijau Dambaan, diiringi dengan petikan guitar (Dimas) serta menghadirkan vokalis cilik (Fenia dan Icah) membuat lagu tersebut terasa hidup dalam menyampaikan pesannya kepada publik tentang hutan. Yaitu cerita hutan masa lalu, saat kini, dan hutan yang didambakan oleh semua orang di masa akan datang dalam memberikan kehidupan kepada mahluk hidup di dunia ini, dalam kelestarian yang berkesinambungan. Penampilan Joker Basek Group cukup baik dan mendapat applus dari peserta Bakohumas. Kemudian alat musik tersebut diserahkan sendiri secara langsung oleh Joko kepada Kepala Pusat Indormasi Kehutanan, yang dilanjutkan diserahkan kepada Ketua Bakohumas Pusat sebagai souvenir dari bahan bambu yang merupakan salah satu potensi HHBK dalam bentuk alat musik yaitu Bambu Gesek. 


Bambu dengan segala potensinya telah memberikan inspirasi kepada Joko dalam berkreatifitas, dan melalui seni musik, bambu wulung (hitam) telah dijadikan sebagai media berekpresinya. Hasil kreatifitas yang panjang dari seniman Depok tersebut telah melahirkan sebuah benda seni berupa alat musik gesek, yaitu sebuah alat musik yang dapat dipertanggung jawabkan, tak bedanya Alat - Alat Musik yang telah lahir terlebih dahulu dalam mengisi budaya masyarakat di Indonesia. Dan saat ini memang baru Joko lah yang dapat memainkan alat tersebut dengan sempurna melalui berbagai irama yang dimainkannya.
Sebuah alat musik yang lahir dalam budaya Depok dengan segala keanekaragamannya, tentunya dapat memberikan warna tersendiri bagi kota Depok sebagai kota yang kini sedang mencari identitas sebagai ciri dan atau kekhususan yang dapat dibanggakan sebagai simbol daerah beserta masyarakatnya. Apalagi alat musik berupa Bambu Gesek tersebut lahir hasil  ciptaan seniman Depok sendiri. Seorang pemuda sederhana namun penuh kreatifitas walau hanya dengan bahan bambu, tapi kiranya telah berhasil memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi daerah dan masyarakat dimana ia tinggal dan berkehidupan.


Kedudukan bambu memang memiliki peran penting dalam budaya dan kehidupan masyarakat, terlebih bagi masyarakat yang berada di pedesaan, di dalam maupun di sekitar hutan. Dan bambu memiliki nilai tersendiri dengan segala potensi maupun fungsinya, sehingga tetap bertahan dalam kehidupan yang serba global dengan berbagai teknologi modern ini. Pemanfaatannya pun semakin bervariasi dengan aneka bentuk serta fungsinya dalam mengisi kehidupan manusia. Menunjang perekonomian guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai aktifitas dengan memanfaatkan bahan baku bambu. Dengan lahirnya Alat Musik seperti bambu gesek di Depok diharapkan dapat memberikan peluang bagi pengrajin bambu di sekitarnya, sebagai wadah dalam memberikan lapangan kerja baru, sekaligus tempat penyaluran bagi generasi berbakat di wilayahnya dalam dunia musik melalui Alat Musik Bambu Gesek.
Dengan HHBK berupa bambu, kiranya masih banyak ide dan kegiatan yang dapat dicetuskan dan dilakukan oleh masyarakat guna menambah pendapatan. Dan merupakan tugas berat bagi para seniman maupun pihak terkait dalam pengelolaan bambu kedepan, sehingga bambu bukan hanya sekedar tanaman pelindung maupun peneduh sekitarnya, tapi dapat memberikan nilai yang lebih berarti bagi kehidupan di sekitarnya.  Lahirnya alat musik dari bahan baku bambu oleh seniman Depok, walau dengan bentuk sederhana, namun dapat merupakan sebuah warna baru dalam blantika musik tradisional maupun Musik Modern, terlebih bagi budaya masyarakat Depok. Karena Alat Musik seperti bambu gesek tersebut dapat berkolaborasi dengan berbagai alat musik lainnya, dan nada-nada yang dihasilkan pun dapat menyesuaikan berbagai jenis irama. Kiranya Joko telah memperhitungkan semua itu dalam ciptaannya melalui media bambu. Yang patut untuk dihargai, bahkan bagi para pihak perlu mendukung kreatifitasnya, sehingga jerih payah selama beberapa tahun ini tidak mubazir atau tertelan oleh arus modernisasi yang kini semakin gencar dengan berbagai kemajuan teknologinya, yang akhirnya berhenti dan mandul tanpa melahirkan apa-apa di hari-hari selanjutnya.
Bambu gesek memang erat dengan seniman muda asal Depok, Joko sebagai penciptanya mempunyai impian yang sebetulnya tidak muluk,  cukup sederhana, yaitu pada suatu saat nanti  bambu gesek ini dapat dimainkan dalam bentuk orchestra. Dan saat ini ia sedang merintis dengan membuka kursus kepada anak-anak berbakat untuk bermain musik dengan Alat Musik Bambu Gesek, gitar, dan olah vokal untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Satu persatu joko mendatangi murid-muridnya dengan tekun dan sabar, melatih dan memberi bimbingan kepada mereka agar dapat bermain dengan baik, sehingga pada suatu saat nanti dapat membuktikan kepada publik, bahwa dirinya memang serius dalam menciptakan bambu gesek ini sebagai alat yang berguna dan bermanfaat bagi blantika Musik, khususnya pemda Depok dapat mengakui eksistensinya sebagai benda yang dapat dijadikan icon, juga merupakan benda seni dalam kehidupan budaya daerah Depok sebagai Kota  yang boleh dibilang baru muncul dan berkembang bersebelahan dengan ibu kota negara yaitu Jakarta.
Kekhasan bambu gesek memang dapat dijadikan icon kota Depok, dan pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait telah mengakui kemampuan alat tersebut ketika Joko mengisi acara lounching sebuah sanggar di Depok Jaya, Pancoran Mas. Perwakilan pemda kota Depok beserta tokoh masyarakat dan budayawan yang hadir memberikan applus dan kesan tersendiri dengan tampilnya Joko dengan permainan Bambu Geseknya. Terlihat hanyut dan kagum dengan nada dan irama yang terdengar dari alat musik tersebut, seolah mengakui apa yang menjadi kreatifitas seniman muda, yang telah mampu memberikan warna tersendiri bagi kota Depok. Namun tentunya bukan hanya sekedar kagum dengan apa yang dilihatnya tersebut, diharapkan adanya perhatian maupun penghargaanyang seimbang dari pemda dalam memberikan kesempatan kepada masyarakatnya yang memiliki prestasi dalam misi seni dan budaya.
Dengan diselenggarakannya pameran Indogreen Forestry tahun 2010 di JHCC telah memberikan sebuah informasi yang sangat berarti kepada publik tentang pembangunan kehutanan melalui berbagai kegiatan. Salah satu informasi tersebut melalui pegelolaan HHBK dengan bahan baku bambu yang tersaji dalam aneka produk, di sisi lain dalam bentuk alat musik bambu gesek yang didemontrasikan oleh penemunya, sekaligus sebagai souvenir dalam  pembukaan pertemuan Bakohumas.  Potensi bambu dalam HHBK kiranya masih perlu diinformasikan kepada publik, sehingga kekayaan aneka jenis bambu Indonesia dapat memberikan peran penting dalam mendukung perekonomian serta kesejahteraan rakyat ketika produk hutan berupa kayu saat ini sedang mengalami kelesuan. Jenis-jenis bambu yang telah lama dikenal dan hidup dalam budaya masyarakat Indonesia, terlihat tegar dalam rumpun habitatnya di sana, melambai dalam tiupan bayu, bambu-bambu bergesekan membentuk  alunan irama alam, di tepian sungai untuk melindungi keteduhan hingga erosinya lahan sekitar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Musik Tradisional Jambi

Seni Musik

Pada mulanya seni Musik daerah jambi  merupakan seni musik yang masih bersifat tradisional. Namun seiring perkembangan zaman, maka alat-alat musik sudah banyak banyak memakai Alat Musik Modern. Akan tetapi alat-alat musik tradissional masih dipergunakan. Bahkan berusaha untuk dipertahankan.
 
Jenis-jenis Alat Musik Tradisional Jambi yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah sebagai berikut:

a.    Genggong
b.    Gendang
c.    Tabuh
d.    Rebana
e.    Krenong
f.     Kelintang


Seni Suara

Pada setiap kabupaten dan kota mempunyai ragam seni suara dengan syair dan khas daerah masing-masing, namun sesuai namun seni suatu daerah kini semakin usang dan tidak dikenal, karena telah dilanda dengan kehadiran lagu-lagu dangdut dan lagu pop. Namun demikian setiap daerah berusaha untuk kembali menghidupkan lagu-lagu daerah tersebut melalui rekaman, sehingga diharapkan nantinya dapat kembalai hidup dan dikenal oleh masyarakat
Beberapa jenis seni suara dari tiap-tiap daerah sebagai berikut:

1.    Kota Jambi :
a.    Lagu Sekapur Sirih
b.    Lagu Orang Kayo Hitam
c.    Lagu Keris Seginjai

2.    Kabupaten Batang Hari Dan Kabupaten Muaro Jambi :
a.    Lagu Batanghari
b.    Lagu Nasib Badan
c.    Lagu Merusak Hati

3.    Kabuapaten Tanjung Jabung Timur Dan Tanjung Jabung Barat :
a.    Lagu Nelayan
b.    Lagu Nasib Badan
c.    Lagu Senandung Malam

4.    Kabupaten Bungo Dan Kabupaten Tebo :
a.    Lagu Serampang Laut
b.    Lagu Tumbuk Tebing
c.    Lagu Pisang Dayak

5.    Kabupaten Merangin Dan Kabupaten Sarolangun :
a.    Lagu Dagang Menumpang
b.    Lagu Dendang Sayang
c.    Lagu Ujung Tanjung

6.    Kabupaten Kerinci :
a.    Lagu Tanjung Bajure
b.    Lagu Tus-Tus
c.    Lagu Bukasi Sayang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Pengaruh Musik Rock Dengan Style/Penampilan

Pada saat ini ada beragam sekali Aliran Musik yang kita ketahui, diantaranya aliran musik jazz, pop, rock, dangdut, klasik, blues, underground, punk, keroncong, rock & roll, dan grunge. Dari berbagai aliran musik yang telah disebutkan diatas mempunyai ciri-ciri/karakter tersendiri dan ciri-ciri/karakter tersebut berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi musiknya, instrumentnya ( Alat Musik yang digunakan), dan penampilan yang dikenakan baik oleh pemain maupun penikmat/penggemarnya. Sebagian orang berpendapat bahwa penampilan yang mereka kenakan merupakan gambaran dari jati diri yang dapat ditunjukan kepada khalayak ramai dengan tujuan agar orang lain tahu bahwa orang tersebut menganut suatu aliran musik tertentu yang dituangkan dalam pakaian dan aksesoris yang mereka kenakan,gaya rambut, hingga perilaku dalam aliran Musik yang mereka anut. Sedangkan musik itu sendiri adalah sesuatu yang indah yang dapat menggambarkan ekspresi jiwa manusia yang dituangkan lewat suara ( Banoe, Pono. Kamus Musik. 2007). 


 

Bersumber dari kedua pendapat di atas, dapat dihubungkan antara Musik dengan penampilan. Sebagai contoh, seseorang yang menganut Aliran Musik Rock atau suka dengan musik rock akan berpenampilan sangar dan garang seperti musik rock itu sendiri yang termasuk dalam aliran musik yang menggunakan banyak distorsi suara sehingga berkesan sangar, keras dan dapat membuat pendengar begoyang mengikuti hentakan-hentakan yang ada dalam Aliran Musik Rock tersebut.
 

Dari keberagaman penampilan yang telah disebutkan diatas, dapat diambil kesimpulan Aliran Musik apa yang dianut. Sebagai contoh seseorang yang berambut bergaya Punk dengan celana panjang yang ketat pada bagian bawah dan memakai aksesoris seperti tindik di telinga maka kita sudah dapat menebak bahwa orang tersebut beraliran musik Punk, dan jika kita melihat orang berpakaian hitam-hitam dengan menggunakan topeng yang berbentuk seram dan kadang berbentuk muka binatang dengan memakai berbagai macam aksesoris dari logam maka kita bisa menebak orang tersebut menganut aliran musik Underground.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments