Mengenal Musik Tradisional Dengan Instrumennya

Musik

Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap Instrumen musik Sumatera Barat yang dicampur dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari instrumen alat Musik Tradisionalaslung, bansi , talempong, rabab , dan gandang tabuik.
Ada pula saluang jo dendang, yakni penyampaian dendang (cerita berlagu) yang diiringi saluang yang dikenal juga dengan nama sijobang.Musik Tradisional Minangkabau berupa Instrumen dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
Industri musik di Sumatera Barat semakin berkembang dengan munculnya seniman-seniman Minang yang bisa membaurkan musik modern ke dalam Musik Tradisional Minangkabau. Perkembangan musik Minang modern di Sumatera Barat sudah dimulai sejak tahun 1950-an ditandai dengan lahirnya Orkes Gumarang.
Elly Kasim, Tiar Ramon dan Yan Juned adalah penyanyi daerah Sumatera Barat yang terkenal di era 1970-an hingga saat ini.Perusahaan-perusahaan rekaman di Sumatera Barat antara lain:Tanama Record, Planet Record, Pitunang Record, Sinar Padang Record, Caroline Record yang terletak di kota Padang dan Minang Record, Gita Virma Record yang terletak di kota Bukittinggi.
Saat ini para penyanyi, pencipta lagu, dan penata musik di Sumatera Barat bernaung dibawah organisasi PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta lagu Penata musik Rekaman Indonesia) dan PARMI (Persatuan Artis Minang Indonesia).

Tarian Tradisional

Secara garis besar seni tari dari Sumatera Barat adalah dari adat budaya etnisMinangkabau dan etnis Mentawai. Kekhasan seni tari Minangkabau umumnya dipengaruhi oleh agama Islam, keunikan adat matrilineal dan kebiasan merantau masyarakatnya juga memberi pengaruh besar dalam jiwa sebuah tari tradisi yang bersifat klasik, diantaranya Tari Pasambahan, Tari Piring, Tari Payung dan Tari Indang. Sementara itu terdapat pula suatu pertunjukan khas etnis Minangkabau lainnya berupa perpaduan unik antara seni bela diri yang disebut sile dengan tarian, nyanyian dan seni peran (acting) yang dikenal dengan nama Randai.
Sedangkan untuk tarian khas etnis Mentawai disebut Turuk Laggai. Tarian Turuk Langai ini umumnya bercerita tentang tingkah laku hewan, sehingga judulnya pun disesuaikan dengan nama-nama hewan tersebut, misalnya tari burung, tari monyet, tari ayam, tari ular dan sebagainya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Asal Usul Musik Keroncong dan Alat Musiknya

ASAL USUL

Akar keroncong berasal dari sejenis musik portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah Musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan . Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti Biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang jawa.
Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti
  • Sitar India
  • Rebab
  • Suling bambu
  • Gendang , kenong , dan saron sebagai satu set gamelan
  • Gong
Saat ini, Instrumen Musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup
  • Ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong -crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 dihawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)
  • ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F);
  • gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi);
  • biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Italisekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang;
  • flute  (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta).
  • selo : betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati danStradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khasdipetik/pizzicato;
  • kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati danStradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya.

Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong. Itulah Instrumen Musik yang di gunakan pada dasar dari sebuah musik keroncong.
Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik popular sekarang menggunakan organ tunggal sertasynthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Penjelasan Sejarah Gitar Ibanez

Sejarah Gitar Ibanez


Ibanez mungkin merupakan salah satu pembuat gitar dari jepang yang paling terkenal. Perusahaan gitar Ibanez di dirikan di Nagoya, Jepang pada tahun 1957 sebagai anak perusahaan Hoshino Gakki, importir alat musik jepang yang memulai gitar ibanez untuk membuat model dan variannya tersendiri.
Pada awalnya gitar Ibanez membuat duplikat dari desain milik Amerika. Pada model model awalnya termasuk juga 2364, merupakan duplikasi dari model Gitar terkenal Ampeg Dan Armstrong yang terbuat dari plastik jernih. Gitar ibanez model 2347 merupakan duplikat dari model 2351 yang sangat mirip dengan model Gibson Les Paul, dan model 2348 merupakan duplikat yang hampir sempurna dari model non-reverse Gibson Firebird. Varian model kopian yang berhasil di ciptakan oleh gitar Ibanez dengan sangat baik ini hampir dapat disamakan dengan model yang asli, dan ini membuat perusahaan gitar gibson untuk menuntut perusahaan gitar ibanez akan pelanggaran hak cipta di tahun 1977. Namun anehnya, gugatan tersebut tidak ditujukan kepada desain badan dari gitar ibanez yang mirip dengan desain gitar gibson, tetapi ditujukan untuk desain headstock dari gitar ibanez dan kemudian di selesaikan di pengadilan pada tahun 1978. Ini memacu perusahaan gitar ibanes untuk memperkenalkan desain milik gitar ibanez sendiri.

Beberapa dari desain tersebut adalah “the destroyer”, desain model ini mirip dengan desain gitar gibson exlporer dengan tambahan pada bentuk dan Ibanez’s classic pointed headstock. Model “the artist” menggunakan bentuk yang lebih tradisional dengan dua short cutaways dengan besar yang sama dan perubahan pada headstock untuk menghindari permasalahan hak cipta. Model “the rocket roll” merupakan duplikasi dari model gitar Gibson Flying V, tetapi Ibanez menggunakan “pointed headstock” dan tanpa “scratchplate”. Sedangkan model “the Iceman” memiliki desain model yang unik dan tidak biasa. Dengan menggunakan model Gibson Explorer dengan “cut-down-left-hand side, notch unik di dasar dan cutaway yang besar di right hand horn yang memperbolehkan akses ke fret yang lebih tinggi. Pada awalnya model “the destroyer” tersedia dengan dua atau tiga humbucking pickups, model “the artist” hanya dengan dua humbucking pickups, dan “the Iceman” dengan dua humbuckers atau desain pickup Ibanez dengan 3 coils. Model “the Iceman” dan model “the artist” masih dalam jajaran gitar ibanez bahkan sampai tahun 2008.

Golongan tahun 80an melihat banyak perbaikan pada jajaran gitar ibanez yang kemudian menambah “status” pada gitar Ibanez. Perusahaan ini menjadi pionir dan ketua exponent dari “the superstart”, model yang masih populer sampai dengan saat ini. model “superstart” merupakan model Fender Stratocasater tetapi di desain khusus bagi gitaris heavy metal. Pada saat itu, tidah hanya gitar Ibanez saja yang mengembangkan model ini. Beberapa perusahaan lain seperti Jackson and Chavel juga turut berkontribusi. Dari segi visual, “superstrat” merupakan stratocaster yang normalnya tanpa scratchplate, longer, pointed horns, and deeper cutaways. Model ini juga memiliki 24-fret, sistem Floyd Rose tremolo dan tiga pickups.
Jajaran utama “superstrat” pada gitar ibanez adalah model “RG”. Gitar ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985 dan kemudian disatukan oleh “the saber” dengan bentuk yang relatif sama tetapi dengan less pointed horns, dan desain badan yang tipis yang mungkin bahkan merupakan gitar tertipis yang pernah diproduksi. Pada akhir 1980an, gitar Ibanez berkolaborasi dengan gitaris berbakat Steve Vai yang sebelumnya pernah bergabung dengan Whitesnake, David Lee Roth’s solo band, dan Solo-nya sendiri. Steve Vai telah kehilangan gitar kustom favoritnya “Chavel Guitar” yang dicuri. Sehingga ia membutuhkan gitar baru. Steve Vai dan Ibanez berhasil mendesain superstrat dengan 24 fret, konfigurasi pickup aforementioned dan grab handle pada badan yang di kenal oleh Vai sebagai mongkey grip. ia dan ibanez juga mendesain gitar dengan 7 senar bernama “the Universe”.
Artis lain yang pernah bekerja sama dengan Ibanez dan merilis model bersejarah termasuk Paul Gilbert dengan model PGM signature, Joe Satriani dengan model JS Signature, Herman Li dan Sam Totman dengan E-Gen dan STM model, juga Munky dengan model Apex signature.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sejarah Musik dan Sastra Dalam Budaya Islam



      Seni telah lama berkembang. Bidang ini juga menjadi bagian dalam perkembangan peradaban Islam. Salah satunya adalah penulisan sastra. Banyak sastrawan bermunculan dengan berbagai karya mereka. Di sisi lain, Seni musik pun mendapatkan ruang dan para musisi diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya.
      Sastra mulai berkembang saat pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Puncaknya, termasuk dalam perdagangan, terjadi pada masa kepemimpinan Khalifah Harun Al Rasyid dan putranya, Al Ma’mun. Para sastrawan masa itu banyak melahirkan karya besar. Bahkan, mereka juga memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sastra pada masa pencerahan di Eropa.
      Philip K Hitti dalam bukunya History of The Arabs mengatakan, pada masa itu sastra mulai dikembangkan oleh Abu Uthman Umar bin Bahr Al Jahiz. Ia mendapatkan julukan sebagai guru sastrawan Baghdad. Al Jahiz dikenal dengan karyanya yang berjudul Kitab Al Hayawan atau Kitab Hewan. Ini merupakan sebuah antologi anekdot binatang, perpaduan rasa ingin tahu antara fakta dan fiksi. Ia pun menulis karya lain, Kitab Al Bukhala, yang merupakan kajian tentang karakter manusia.
Perkembangan sastra ini kemudian terus berlanjut hingga mencapai masa puncaknya pada sekitar abad ke-10. Bermunculan nama-nama sastrawan yang memiliki pengaruh besar, yaitu Badi Al Zaman Al Hamadhani, Al Tsa’alibi dari Naisabur, dan Al Hariri. Al Hamadhani dikenal sebagai pencipta maqamat, sejenis anekdot yang isinya dikesampingkan oleh penulisnya untuk mengedepankan kemampuan puitisnya. Namun, dari sekitar 400 yang ditulisnya, hanya ada 52 yang masih bisa ditelusuri jejaknya.
      Seorang Sastrawan lainnya, Al Hariri, lebih jauh mengembangkan maqamat. Ia menjadikan karya-karya Al Hamadhani sebagai model. Melalui maqamat ini, baik Al Hamadhani dan Al Hariri, menyajikan anekdot sebagai alat untuk menyamarkan kritik-kritik sosial terhadap kondisi yang ada di tengah masyarakat.
Menurut Philip K Hitti, sebelum maqamat berkembang, ada sastrawan yang merupakan keturunan langsung Marwan, khalifah terakhir Dinasti Abbasiyah. Sastrawan itu bernama Abu Al Faraj Al Ishbahani. Ia lebih dikenal dengan panggilan Al Ishfahani. Abu Al Faraj tinggal di Aleppo, Suriah, untuk menyelesaikan karya besarnya, Kitab Al Aghni. Ini merupakan sebuah warisan puisi dan sastra yang berharga. Buku ini juga dianggap sebagai sumber utama untuk mengkaji peradaban Islam.
      Sejarawan terkenal, Ibnu Khaldun, menyebut karya Abu Al Faraj sebagai catatan resmi bangsa Arab. Bahkan, saking berharganya karya itu, sejumlah figur ternama dalam pemerintahan, seperti Al Hakam dari Andalusia, mengirimkan seribu keping emas kepada Abu Al Faraj sebagai hadiah. Sebelum pertengahan abad ke-10, draf pertama dari sebuah karya yang kemudian dikenal dengan Alf Laylah wa Laylah (Seribu Satu Malam) disusun di Irak. Acuan utama penulisan draf ini dipersiapkan oleh Al Jahsyiyari.
      Awalnya, ini merupakan karya Persia klasik, Hazar Afsana. Karya itu berisi beberapa kisah yang berasal dari India. Lalu, Al Jahsyiyari menambahkan kisah-kisah lain dari penutur lokal. Sastrawan lain yang kemudian muncul pada masa Abbasiyah adalah Abu Al Tayyib Ahmad Al Mutanabbi. Banyak kalangan menganggap bahwa ia merupakan sastrawan terbesar. Abu al-’Ala al-Ma’arri yang hidup antara 973 hingga 1057 Masehi merupakan sosok lainnya. Ia menjadi salah satu rujukan para sarjana Barat. Puisi-puisi yang ia ciptakan menunjukkan adanya perasaan pesimis dan skeptisme pada zaman ia hidup. Perkembangan sastra ini juga memberikan pengaruh kepada Spanyol. Dalam konteks ini, tak ada penulis Barat yang mengungkapkan ketertarikan Eropa terhadap sastra Arab dalam bentuk yang lebih dramatis dan puitis dibandingkan penyair asal Inggris William Shakespeare. Hal menarik yang diciptakan Shakespeare adalah Pangeran Maroko yang merupakan salah satu tokoh agung dalam The Merchant of Venice. Pangeran Maroko dibuat dengan meniru Sultan Ahmed al-Mansur yang agung yang menunjukkan martabat kerajaan.
Pada masa pemerintahan Islam, musik juga mengalami perkembangan. Para penguasa pemerintahan Islam di Baghdad bahkan pergi ke Kordoba untuk memberikan dukungan kepada musisi dan perkembangan musik di sana. Alat musik pun banyak bermunculan. Bahkan, berkembang di luar wilayah Islam.
Misalnya oud, yang berbentuk setengah buah pir, berisi 12 string. Di Italia, oud menjadi il luto. Di Jerman, alat musik menjadi laute. Di Prancis, alat ini menjadi le luth. Di Inggris, ini menjadi lute. Rebab, yang merupakan salah satu bentuk dasar biola, menyebar dari Spanyol ke Eropa dengan nama rebec.
Rebana merupakan instrumen musik Arab yang juga diadaptasi oleh dunia Barat. Rebana terbuat dari kayu dan per kamen. Hingga saat ini, rebana masih digunakan di berbagai belahan dunia saat bermusik. Perkembangan musik dan alat musik ini ditopang pula oleh kegiatan yang biasanya diselenggarakan di istana.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sejarah Mengenai Gitar Merk Cort


Sejarah Gitar Merk Cort

Cort didirikan pada 1973 oleh Yung H. Park, bersama dengan Jack Westheimer, seorang tokoh bisnis terkemuka di balik impor alat musik dari Jepang. Westheimer telah terlibat dalam membawa Silvertone Pearl gitar dan drum ke Amerika Serikat sejak awal 1960-an. Cort juga memproduksi garis gitar berkualitas tinggi di bawah Parkwood moniker.

Akustik dan Elektrik Gitar
                Cort membuat banyak gitar akustik dan listrik yang dibuat untuk menyesuaikan anggaran yang berbeda dan gaya bermain. Mereka yang paling populer model gitar listrik termasuk EVL, G dan seri VX, Gitar Akustik model populer termasuk Bumi, Limited Edition dan seri klasik. Menurut desas-desus di Guitar.com, Cort diancam dengan tindakan hukum oleh Gibson gitar setelah perusahaan mengeluarkan gitar Gibson pejabat yang berpikir terlalu mirip dengan sangat popular Flying V.

Bass Guitars
Cort Guitars juga memproduksi gitar bass yang menjual dengan sangat baik. The Masterpiece, Seniman EVL dan seri adalah di antara mereka yang paling populer Basses. Seniman seri, khususnya, telah dipuji oleh bassists sebagai instrumen kelas dunia, yang menampilkan kayu zebra yang baik atas dan belakang.

Recent History
Dalam beberapa tahun terakhir, Cort telah bergeser fokusnya dari membuat gitar di bawah namanya sendiri untuk manufaktur instrumen untuk perusahaan-perusahaan besar lainnya atas dasar kontrak. The Schecter dan gitar G & L perusahaan telah sangat berhasil dalam menjual gitar yang dibuat oleh Cort di bawah nama merek mereka sendiri. Meskipun kebanyakan konsumen tidak tahu bahwa gitar ini dibuat oleh Cort, ini masih memiliki saham Cort membantu untuk bangkit di kalangan pemain dan kolektor gitar.

Pemain Terkenal
Pemain terkenal instrumen Cort termasuk Ricky Garcia dari Lafee, Billy Cox - yang bermain dengan Jimi Hendrix pada versi rekaman "Star Spangled Banner" di Woodstock dan Jazz gitaris Larry Coryell.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tips Merawat Senar Gitar Klasik


TENTANG SENAR
Senar merupakan salah satu faktor tepenting dari keindahan suara gitar klasik di samping kualitas kayu dan desain gitar itu sendiri (serta tentu saja kemampuan pemainnya). Senar yang jelek maupun usang akan merusak kualitas suara gitar, tak peduli sebagus apa pun gitar maupun teknik si pemain. Berikut ini saya ingin share beberapa fakta tentang senar. Mudah-mudahan bermanfaat. Karena itulah senar sebaiknya diganti secara teratur. Bila Anda berlatih 3 – 4 jam tiap hari, maka dalam waktu 4 – 5 minggu saja senar sudah usang. Tapi bila gitar jarang Anda mainkan, maka proses keusangan tentu lebih lambat. Terpaan udara terbuka juga mempercepat usangnya senar. Itu sebabnya, dianjurkan untuk menyimpan gitar dalam case atau sarung saat tidak digunakan. Senar yang usang ditandai dengan perubahan warna pada senar bas yang menghitam, tidak cerah lagi. Senar-senar bas kehilangan tone treble-nya. Suara jadi buram hingga pitch atau ketepatan nada tidak terdengar jelas. Ketepatan nada juga berkurang pada tiap fret (sumbang atau fals). Pada senar treble (senar no. 1, 2, 3), proses menjadi usang lebih lambat daripada senar bas (senar 4, 5, 6).

Senar no. 4 termasuk paling cepat usang dibanding senar bas lainnya karena ia paling banyak menerima sentuhan jari dibanding senar2 bas lainnya. Kondisi ini mendorong sejumlah merek – semisal D’addariomaupun Hannabach– memproduksi pula senar-senar bas yang dijual satuan alias ketengan, di samping produk berisi satu set (enam senar). Jadi, kita bisa membeli senar 4 saja, atau senar 5 saja, sesuai kebutuhan. Mengingat pentingnya fungsi senar, maka sebaiknya gunakan senar yang bagus. Sejumlah toko musik di Jakarta dan kota2 besar lain biasanya menyediakan senar-senar nilon. Merek-merek yang banyak dijual meliputi Pyramid, D’addario, Augustine, Aria, Yamaha, Savarez, Martin, dsb. Tidak semuanya berkualitas bagus. Saya sendiri lebih suka memakai D’addario maupun Augustine karena suaranya terbukti bagus. Savarez juga bagus, namun harganya terlalu mahal. Yang menjengkelkan, tak semua merek2 top itu produk asli. Dari waktu ke waktu, harga senar terus naik. Karena itu, bila memang punya dana cukup, sebaiknya Anda membeli banyak senar sekaligus untuk “tabungan”. Bagi gitaris, senar adalah amunisi yang nilainya tidak akan berkurang.
 
TIPS:
Menjelang konser, ganti senar Anda dengan yang baru. Idealnya seminggu menjelang hari H. Namun jika Anda biasa berlatih berjam-jam tiap hari, tiga hari sebelum hari H juga oke saja. Gunakan senar gitar yang bagus, bukan senar untuk raket! Jangan buang senar lama, tapi bawa sebagai cadangan saat konser. Bila sampai ada senar putus, gunakan senar lama untuk menggantinya agar tak kelamaan menunggu proses penyesuaian senar terhadap tegangan. Kebanyakan merek senar mengeluarkan seri senar dengan tegangan berbeda: soft tension, normal tension, hard tension. Pilih mana? Sesuaikan dengan kondisi gitar ataupun selera Anda. Tegangan yang lebih tinggi biasanya akan menyebabkan penekanan jari kiri perlu sedikit tambahan tenaga, namun suaranya akan lebih powerful. Ketika sedang tampil dan memerlukan tala alternatif scordatura), jangan langsung kendurkan/kencangkan senar pada not yang diinginkan. Nanti pada saat dimainkan ia akan berubah lagi. Mengatasinya? 
Contoh: untuk lagu dengan senar 6 ditala ke not D, jangan kendorkan senar hanya sampai ke not D. Tapi kendorkan sampai ke C, lalu perlahan2 kencangkan putaran senar hingga senar mencapai not D. Cara ini membuat not D lebih stabil, terutama bila kita harus mengubah2 steman di tengah konser. Sebaliknya, untuk menyetem ke not yag lebih tinggi, misal senar 3 hendak kita naikkan dari G ke Gis, stem dulu ke not A, baru pelan-pelan kendurkan ke Gis. Leher gitar didesain untuk menahan tegangan senar. Karenanya, saat gitar lama tidak digunakan, cukup kendurkan semua senar hingga satu tone dibawah steman standar. Jangan mengendurkan total, apalagi mencopot semua senar, karena nanti akan “mengejutkan” leher gitar saat kita memasang senar lagi. Leher bisa bengkok karena dari tidak ada tegangan mendadak diberi tegangan besar. Lap senar dengan kain flanel kering seusai kita berlatih. Kelembapan sisa keringat pada senar dapat mempercepat proses usangnya senar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments