Sejarah Alat Musik Tradisional Rebab

Alat Musik Tradisonal rebab adalah jenis Alat Musik yang di gesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali dari dawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian dalam ditutup dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara.



Alat ini juga digunakan sebagai pengiring gamelan, sebagai pelengkap untuk mengiringi sinden bernyanyi bersama-sama dengan kecapi. Dalam gamelan Jawa, fungsi rebab tidak hanya sebagai pelengkap untuk mengiringi nyanyian sindhen tetapi lebih berfungsi untuk menuntun arah lagu sindhen. sama juga yang di pake  Tradisi musik sunda .

Sebagai salah satu dari Instrumen Musik pemuka, rebab diakui sebagai pemimpin lagu dalam ansambel, terutama dalam gaya tabuhan lirih. Pada kebanyakan gendhing-gendhing, rebab memainkan lagu pembuka gendhing, menentukan gendhing, laras, dan pathet yang akan dimainkan. Wilayah nada rebab mencakup luas wilayah gendhing apa saja. Maka alur lagu rebab memberi petunjuk yang jelas jalan alur lagu gendhing. Pada kebanyakan gendhing, rebab juga memberi tuntunan musikal kepada ansambel untuk beralih dari seksi yang satu ke yang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sejarah Musik Disko

Disko dan Musik dansa identik dengan budaya gay? Itu klaim mereka. Kaum homo di Amerika sana menganggap tidak ada bentuk seni pop yang lebih pas identik dengan kultur gay dibandingkan dengan disko dan musik dansa. Di negara George W. Bush sana, di bar atau diskotek yang ingar-bingar denganMusik Dansa, para gay secara terbuka mengekspresikan identitas seksualnya.


Meminjam kata-kata Simon Frith dalam buku Sound Effects: Youth, Leisure, and the Politics of Rock ‘n’ Roll, disko itu musik dengan bar tunggal, mobilitas seksual, pengelanaan heteroseksual, masa bebas akhir pekan, dan fantasi-fantasi yang fana. Apa sih sebenarnya jenis musik ini? Musik dansa adalah gubahan atau permainan musik khususnya untuk tarian pergaulan (social dancing). Ia muncul sejak tiga-empat abad lalu–jauh sebelum lahirnya disko.

Pada prinsipnya, Musik dansa mencakup berbagai Jenis Musik, dari waltz sampai rock and roll dan musik country atau tango. Sampai akhir 1970-an, bagi pelanggan klub malam, istilah musik dansa lebih khas merujuk pada musik elektronik seperti disko. Nah, disko sebenarnya punya akar kuat pada swing, samba, cha-cha, mambo, merengue, foxtrot, dan tango, juga dalam beats funk dan rhythm serta blues dari akhir 1960-an sampai awal 1970-an.Secara umum, perbedaan antara disko atau sejumlah lagu dansa dan rock atau lagu pop umumnya: di dalam musik dansa ketukan bas “empat ke lantai”, sekurang-kurangnya sekali dalam satu ketukan; sementara dalam Musik Rock ketukan bas pada satu dan tiga. Lantas bagaimana sejarah kemunculannya? Jenis musik ini punya sejarah sosial panjang.

Awalnya adalah New York pada 1970-an. Amerika sedang sumpek oleh kecamuk Perang Vietnam yang tak segera usai, gonjang-ganjing politik dalam negeri, dan ekonomi yang tak lagi cerah. Anak-anak muda memberontak, membuat suasana tidak nyaman. Di saat itulah disko muncul untuk pertama kalinya, ketika orang butuh pelarian untuk melepas kesumpekan, mencari kegembiraan. Di klub-klub bawah tanah di Manhattan, ketika hari gelap dan lampu-lampu kota dinyalakan, anak-anak muda mencari surga dalam iringan musik disko. Kaum yang terpinggirkan dalam budaya mainstream, Negro dan gay, pun mendapatkan saluran kegembiraan di sana. Sukses instrumental Love’s Theme oleh Love Unlimited Orchestra pada 1974 (dipimpin oleh pemusik rhythm and blues Barry White) dan lagu baru Do the Hustle (1975) oleh Van McCoy menandakan kehadiran sebuah suara baru, lembut, dan berbusa. Dan salah satu karakteristik dasar dari disko adalah, bagaimanapun, lagu itu sendiri adalah tentang dansa.

Kemunculan John Travolta dalam film Saturday Night Fever (1977) membuat demam disko menyebar ke seantero planet bumi. Musik film ini sepenuhnya digarap oleh Bee Gees, dengan lagu andalan Staying Alive, yang bercerita tentang kerasnya kehidupan kala itu dan bagaimana orang mencari pelarian lewat dansa. Setelah melewati fase awal itu, disko memasuki fase yang dinamai post-classic disco pada awal 1980-an, yang antara lain ditandai dengan munculnya lagu Sharon Redd berjudul In the Name of Love (1982). Setelah periode itu, muncul Aliran Musik pop new wave dan punk rock. Seperti tak peduli dengan liriknya yang ngeseks, anak-anak muda berdansa dengan beat panas menyentak. Ada lagu Gucci, You’re Through (Pretty Girls) yang bercerita tentang persetubuhan, tentang cewek yang melecehkan “pedang” cowok yang begitu mungil. Ada lagu We Want Some Pussy (2 Live Crew) yang bikin pedansa histeris. Ada pula I Want Your Sex (George Michael) yang antara lain berlirik “Aku menginginkan seks bersamamu…”.

Pada 1990-an, disko muncul kembali sebagai genre baru dengan nama dance music. Kala itu sudah mulai adanya pencangkokan seperti yang dilakukan oleh Boney M. Pada pertengahan 1990-an, aliran dance music baru ini marak lagi, seiring dengan pesatnya teknologi perekaman. Pemusik seperti Moby dan Fatboy Slim menampilkan cangkokan dengan aliran electronic music atau industry. Ini adalah masa elektrik, ketika mereka mengambil lagu orang lain, lalu meramunya (mix). Fatboy Slim, misalnya, meramu Bird of Prey karya Jim Morison dari The Doors dan menggubahnya jadi lagu dansa yang bikin orang bergoyang. Kemudian dikenal musik yang lebih cepat seperti techno, house, drum ‘n’ beat, progressive, dan jungle. Musik-musik seperti inilah yang belakangan mengisi lantai dansa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meski sudah digemari banyak orang, dance music masih tetap menjadi simbol dari komunitas bawah tanah. Subkultur yang tidak ingin bergerak di arus utama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tips Cara Cepat Belajar Gitar Bass

Tips cara Belajar Gitar bass…Saya percaya Anda adalah salah satu orang yang hobby Musik, dan saya yakin di antara kalian ada yang belum bisa memainkan Alat Musik seperti gitar, bass, drum dan berbagaiAlat Musik lainnya. Padahal, jika Anda mendengarkan musik sambil memainkan gitar maupun alat musik lainnya, ini sangat menyenangkan sekali, dan merupakan sebuah kenikmatan tersendiri. Mungkin Anda pernah belajar gitar, bass dan lain-lain. Namun, faktanya belajar bermain gitar dan bass tidaklah hal yang mudah. Oleh karenanya, Anda perlu tips dan trik cara belajar gitar dan bass dengan tepat serta cepat menguasainya. Ok… jika hal tersebut yang Anda inginkan, berikut duniabaca.com share cara belajar gitar dan bass bagi pemula dan ini merupakan salah satu tips dasar cara belajar gitar dan belajar bass, sebagaimana yang duniabaca.com pelajari di simphonymusic.com 



Belajar bermain gitar awalnya memang sulit dan terkadang membuat stres orang yang mempelajarinya. Untuk belajar bass sebaiknya belajar gitar terlebih dahulu, karena orang yang dapat bermain gitar otomatis bisa bermain bass, namun jika loe bisa bermain bass belum tentu bisa bermain gitar. Kunci dan nada pada bass gitar tidak jauh berbeda dengan gitar, sehingga ada baiknya jika loe belajar kunci dasar gitar terlebih dulu. Selain itu loe bisa menghemat uang, karena tidak perlu membeli bass. Jika ingin bermain gitar, Anda harus siap merasa sakit pada ujung jari kiri Anda, karena jari tersebut digunakan untuk menekan senar untuk membuat formasi kunci gitar. Terkadang harus membuat ujung jari Anda menjadi kapalan baik jari di tangan kiri maupun kanan. Bukankah untuk mendapatkan sesuatu loe memang harus mengorbankan sesuatu, itu adalah hukum kimia dan ekonomi yang wajar dan normal.


Jika Anda berencana untuk kursus, sebaiknya Anda jangan ikut kursus sebelum menguasai tehnik dasar tempo lagu, kunci dasar gitar dan “chord wipe” pada gitar. Jika loe belum menguasai hal itu loe hanya akan memperlama masa kursus dan tetunya akan menghabiskan uang. Untuk menghemat biaya Anda bisa belajar pada teman, saudara atau yang Anda kenal baik dan bisa bermain gitar. Jika tidak ada yang bisa bermain gitar maka loe harus belajar otodidak alias belajar sendiri.

Nah, berikut tips yang diperlukan untuk belajar gitar dasar sendirian :
Gitar apa saja boleh kopong dan boleh listrik.  
Buku atau majalah lagu-lagu yang ada kunci gitarnya beserta petunjuk kunci gitar.  
Kaset, CD atau MP3 lagu yang ada di buku lagu.  
Kemampuan stem atau menyetem gitar Untuk memulai latihan loe harus menyetem gitar terlebih dahulu agar suara 6 senar gitar bisa harmonis dan tepat. Jika tidak distem maka loe tidak akan bisa belajar, karena suaranya tidak mungkin pas.

    Untuk stem gitar mungkin bisa minta tolong orang lain atau stem sendiri dengan insting, dengan mencari buku panduan bermain gitar di toko buku. Jika Anda ingin mencoba stem gitar sendiri, maka caranya adalah dengan menyamakan fret ke 5 suatu senar dengan satu senar setingkat di bawahnya pada fret 0. Kecuali pada senar ketiga dari bawah yang harus distem pada fret ke 4 dengan fret 0 di senar kedua dari bawah.
    Anda harus menggunakan feeling, apakah suara suatu fret dengan fret di bawahnya sudah sama suaranya. Jika tidak sama putar-putar pengendali tegangan senar pada ujung gitar sampai pas. Jika sudah OK, maka selanjutnya Anda tinggal mencoba genjreng pada kunci standar sampai jari-jari loe terbiasa dengan posisi masing-masing kunci. Kemudian coba buka buku lagu-lagu yang ada kunci gitarnya, lalu coba ikuti perubahan dari kunci ke kunci dengan tempo yang sesuai dengan aslinya sebisa mungkin berdasarkan feeling loe. Jika sudah bisa, maka Anda bisa mencoba bermain bareng dengan suara kaset atau lagu yang sebenarnya. Namun syaratnya adalah steman pada gitar Anda haruslah sesuai dengan steman yang ada di kaset dan kunci lagu yang ada di buku atau majalah, Jika Anda sudah agak lancar…Nah, barulah melanjutkan ke kursus atau belajar hal-hal lainnya dari buku maupun yang lainnya.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Read Comments

    Keberagaman Seni Musik Tradisional Indonesia

    Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya  tersebut lahir, tumbuh dan berkembang.  Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
    Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai Seni Musik Tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi Instrumen Musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan.  Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkannya spirit dari seni tradisi  tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek
    Instrumen Musik Perkusi :

                Perkusi adalah sebutan bagi semua Instrumen Musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.

    Gamelan adalah Alat Musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali).  Satu perangkat gamelan terdiri dari  instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

    Talempong adalah Seni Musik Tradisional dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
    Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah   kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.

    Arumba  (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.

    Kendang adalah sejenis Alat Musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak.  Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunaka

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Read Comments

    Instrumen Tiup Tradisional Aceh

    Serune Kalee adalah Instrumen Tiup Tradisional Aceh merupakan Alat Musik khas tradisional Aceh yang mampu mengalunkan instrumen - Instrumen Musik luar biasa yang mengiringi lagu-lagu nan syahdu maupun heroik yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh sejak zaman Kerajaan-Kerajaan Aceh sampai sekarang. Serune Kalee adalah Instrumen Tiup Tradisional Aceh merupakan alat musit khas tradisional Aceh yang mampu mengalunkan instrumen-instrumen luar biasa yang mengiringi lagu-lagu nan syahdu maupun heroik yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh sejak zaman Kerajaan-Kerajaan Aceh sampai sekarang.


    Alat Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan di masa raja diraja zaman keemasan kerajaan Aceh Darussalam. Serune Kalee bersama-sama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik yang dari semenjak jayanya kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi/mewarnai kebudayaan tradisional Aceh disektor musik. Serune Kalee merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Aceh. Alat musik ini merupakan salah satu jenis serunai atau clarinet yang tersebar dalam masyarakat Melayu.

     1. Asal-usul

    Kata Serune Kalee menunjuk pada dua hal yang berbeda. Kata yang pertama, Serune menunjuk pada alat tiup tradisional Aceh yang sering dimainkan bersama rapai. Sedangkan Kalee adalah sebutan sebuah nama desa di Laweung, Kabupaten Pidie. Sehingga, Serune Kalee mempunyai arti serunai dari Kalee. Pemberian nama tersebut mungkin dikaitkan dengan pembuatan atau pemunculannya.

    Peralatan musik ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat Aceh, namun juga masyarakat Minangkabau, Agam, dan beberapa daerah lain di Sumatra Barat. Bahkan, persebaran perlengkapan ini mencapai Thailand, Srilanka, dan Malaysia. Alat musik sejenis ini juga didapati di daerah pesisir dan lain dari Provinsi Aceh, seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat dengan sebutan serupa (Firdaus Burhan, ed. 1986: 81). Masing-masing daerah yang menggunakan musik jenis ini memberi berbagai macam variasi pada peralatan tersebut, sehingga bentuk dan namanya juga bermacam-macam. Namun, di antara beberapa variasi serune, terdapat kesamaan dalam nuansa suara yang dimunculkan, laras nada, vibrasi, volume suara, dinamika suaranya.

    Peralatan ini berbentuk memanjang bulat lurus dan bulat. Bagian atas peralatan ini berbentuk kecil, kemudian membesar hingga di ujung bagian bawah. Pada tubuhnya terdapat lubang-lubang untuk jari dengan ukuran yang cukup besar. Bagian paling bawah peralatan ini membesar seperti kelopak teratai. Untuk membawa peralatan ini cukup dimasukkan ke dalam kantong yang diberi pengikat pada tampuk kain, kemudian disandang di bahu.

    Berdasarkan data yang ada, peralatan ini sudah ada sejak masuknya Islam ke Aceh. Ada sebagian yang mengatakan peralatan ini berasal dari Tiongkok (Z. H. Idris, 1993: 48-49). Terlepas dari asumsi tersebut, pada kenyataannya memang Aceh pada zaman dahulu merupakan kerajaan yang terbuka. Hal tersebut menjadikan Aceh cukup ramai dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai wilayah di luar negeri. Pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), Aceh mempunyai posisi penting. Pada masa ini kebudayaan di Aceh juga berkembang dengan pesat, salah satunya adalah bidang kesenian, dengan corak Islam yang kental. Saat ini peralatan Serune Kalee masih memegang peranan penting dalam berbagai pertunjukan kesenian, dalam berbagai upacara, serta acara-acara yang lain. Permainan musik Serune Kalee menjadi hiburan bagi masyarakat Aceh sejak dahulu hingga sekarang.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Read Comments

    Sejarah Serunee Kalee

    Sejarah Serunee Kalee Abad VII M Islam sudah berkembang di Aceh, seorang ulama dari Persi, Syech Abdullah membawa Alat Musik yaitu “Serunee Kalee” untuk mengajak para masyarakat belajar ilmu agama islam.


    Selanjutnya pada abad X seorang ulama besar : Syech Abdul Kadir Zaelani dari Arab / Iraq ke Aceh untuk mendampingi “Tuan Di Kandang Syech Bandar Darussalam” yang bernama Mahdum Abi Abdullah Syech Abdul Rauf Bagdadi untuk memperluas ilmu agama dan ilmu pengetahuan di Aceh dengan membawa Seni Rapa’I dan Debus asal Persia.



    Serunee Kalee berkembang menjadi Alat Musik untuk penyambutan dan memuliakan tamu kenegaraan yang datang ke Kerajaan Bandar Aceh Darussalam. Serunee Kalee masih digunakan dalam acara adat-adat pernikahan, penyambutan tamu dan berkesenian di tengah masyarakat Aceh hingga saat ini. Maestro Serunee Kalee yang selamat dari bencana tsunami Desember 2004 adalah : Ismail Sarong, Pimpinan Sanggar Putroe Ijoe Gampoung Pandee Banda Aceh.
    Beliau seorang putra Aceh yang sudah melanglang buana ke manca negara untuk memperkenalkan Serunee Kale dan Seni Budaya Aceh

    3. Fungsi Serune Kalee
    Serune Kalee sebagai Alat Musik primer, berperan membawa lagu yang lebih cenderung instrumentalia. Serune Kalee dimainkan dengan alunan suara yang terus-menerus dan tidak putus-putus. Suara tersebut dihasilkan dari teknik meniup dengan mengambil napas dari mulut dan hidung serta leher. Dengan suara Serune Kalee yang tajam Musik akan terdengar dinamik, terkesan heroik, dan mendatangkan semangat. Gaya musikal Serune Kalee yang khas tidak akan terganggu atau mengganggu suara lain pada waktu ikut mengiringi alat tabuh semisal rapai (Z. H. Idris, 1993: 53).

    Selain digelar dalam berbagai pertunjukan atau sebagai pelengkap Instrumen Musik yang lain, alat musik tradisional ini juga berperan sebagai penunjang dalam menyebarkan ajaran-ajaran Islam yang berhubungan antarmanusia. Misalnya, upacara perkawinan, melepaskan nazar, penyambutan tamu, peresmian proyek, dan sebagainya (Z. H. Idris, 1993: 54).

    Saat ini peran Serune Kalee bukan hanya berhubungan dengan dakwah Islam, namun juga dalam berbagai kegiatan yang lain secara umum. Jenis alat musik serupa Serune Kalee juga banyak tersebar di berbagai daerah, bahkan hingga ke mancanegara.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Read Comments